PENJELASAN
SINGKAT TENTANG dk/df, UJI VALIDITAS, UJI NORMALITAS, UJI HOMOGENITAS DAN UJI
HIPOTESIS
Oleh:
Fransiskus Jata
Mauponggo,
08 Oktober 2014
Ada sebagian peneliti pemula khususnya
mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhir alias skripsi kebingungan dengan
singkatan dk dan df. Ada yang mengatakan bahwa yang benar itu adalah dk bukan
df. Sebenarnya dk dan df adalah sama, di mana dk merupakan singkatan dari
derajad kebebasan dan df adalah singkatan dari degress of freedom (degree:
derajad dan free: bebas).
Selain dk dan df, kebanyakan mahasiwa
juga pusing dengan rumus-rumus yang akan digunakan dalam penelitian. Bagi anda
yang kebingungan dengan rumus-rumus, berikut ini ada beberapa rumus yang
dikemukakan oleh para ahli:
1. Pengujian
validitas item dapat dihitung dengan menggunakan rumus korelasi pearson product
moment. Rumus korelasi product moment terdiri atas dua yakni product moment
dengan simpangan dan korelasi product moment dengan angka kasar.
a.
Rumus korelasi product moment dengan
simpangan

(Arikunto,
2009: 70)
Keterangan:




b.
Rumus korelasi product moment dengan
angka kasar

(Riduwan,
2011: 98)
Keterangan:




Catatan:
1)
Tabel
penolong pada rumus simpangan tidak bisa digunakan pada penghitungan dengan
rumus angka kasar, begitupun sebaliknya.
2)
Selain
menggunakan kedua rumus tersebut, pengujian validitas item juga dapat dihitung
dengan menggunakan komputer program SPSS dan program MS office Excel.
2. Pengujian
normalitas data dapat dihitung dengan menggunakan metode chi-kuadrat
(langkah-langkah pengujian normalitas dengan chi-kuadrat dapat dipelajari dalam
buku Riduwan. 2011. Belajar Mudah
Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta).
Alternatif lain untuk menghitung normalitas data yaitu menggunakan komputer
program SPSS (menggunakan metode One Sample Kolmogorov Smirnov) dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1)
Buka program SPSS
2)
Klik pada variable view.
3)
Misalnya anda akan menghitung normalitas
data tes hasil belajar siswa kelas eksperimen pada pre-test dan post-test.
Maka, pada kolom name baris pertama
ketik Pretest Eksperimen, kolom name
baris kedua ketik Posttest Eksperimen. Pada kolom decimals baris pertama dan kedua pilih 0 jika tidak ada angka
dibelakang koma (misalnya angka 70) dan jika terdapat dua angka dibelakang koma
maka pilih 2 (misalnya angka 70,56). Selanjutnya pada Measure pilih Scale.
4)
Klik data view
5)
Masukan nilai pre-test dan nilai posttest.
6)
Klik Anallyze, pilih Nonparametric
Test, klik 1 Sample K-S...
7)
Masukan variabel Pretest Eksperimen dan Posttest
Eksperimen ke dalam Test
Variable List dengan cara mengklik tanda panah yang ada.
8)
Klik OK. Tunggu beberapa detik sampai muncul hasil Outputnya.
“Untuk
menentukan normalitas cukup membaca pada nilai signifikansi (Asymp. Sig.
(2-tailed). Jika signifikansi kurang dari 0,05 maka kesimpulannya data tidak
berdistribusi normal. Tetapi jika nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka data
tersebut berdistribusi normal” (Priyatno, 2012: 39).
3. Uji
homogenitas data dapat dihitung dengan cara membandingkan varian terbesar dan
varian terkecil. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.


(Sugiyono, 2011: 199)
4. Pengujian
hipotesis dengan menggunakan statistik parametrik yakni dengan uji t-test (jika
data berdistribusi normal). Jika sampel berpasangan maka uji t yang akan
digunakan adalah sebagai berikut.
t = 

(Sugiyono, 2011: 197)
Keterangan:







Kriteria pengujian hipotesis:
Jika
harga thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
Jika
harga thitung > ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak
Penjelasan secara terperinci akan
dipaparkan pada tulisan yang akan datang..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar