BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, meningkatkan mutu dan
relevansi serta efisiensi menejemen pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program
wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan
untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya
melalui olah hati, olah pikir, olah rasa dan olahraga
agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global.
Peningkatan relevansi pendidikan dimaksud untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kehidupan. Peningkatan
efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui
penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan
pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.
Untuk mewujudkan hal tersebut maka peran serta guru sangatlah
penting. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mampu mengorganisasikan proses pembelajaran yang bisa memberdayakan siswa untuk terlibat aktif. Selain itu, guru sebagai pendidik harus mampu dan berupaya menciptakan proses belajar mengajar yang menyenangkan, sebagai motivator seorang guru senantiasa memberikan dorongan dan semangat pada siswa, mengupayakan proses belajar
yang baik
guna mencapai hasil
belajar siswa yang maksimal.
Tinggi
rendahnya hasil
belajar siswa dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
yaitu faktor yang bersumber dari dalam individu seperti kecerdasan, perhatian,
minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan. Sedangkan faktor eksternal
adalah semua faktor yang bersumber dari luar seperti lingkungan. Lingkungan ini
terdiri dari tiga yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat.
Selain
beberapa faktor di atas, terdapat beberapa hal penting yang turut mempengaruhi kualitas proses
pembelajaran diantaranya adalah cara mengajar guru, metode/model/media dan strategi
pembelajaran yang digunakan guru serta interaksi antara guru dan siswa. Guru seharusnya dapat mendesain pembelajaran yang dapat mengakativkan siswa, guru seharusnya banyak berbuat
hal-hal baru dalam menyajikan pembelajaran yang dapat
membuat perubahan untuk meningkatkan prestasi siswa.
Inovasi pembelajaran dapat dilakukan guru melalui pendekatan pembelajaran,
penggunaan media pembelajaran, strategi penyajian, setting kelas untuk
memberikan suasana pembelajaran yang lebih kondusif. Bila
hal-hal tersebut
dilaksanakan maka akan dapat meningkatkan
hasil
belajar bagi siswa.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam proses
pembelajaran guru sering mengalami berbagai hambatan yang berdampak pada
rendahnya hasil belajar kognitif siswa. Berdasarkan pada hasil pra observasi,
diketahui bahwa salah satu hambatan yang terjadi adalah kesulitan memberdayakan
siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Penggunaan media/model/metode/strategi pembelajaran menjadi salah solusi bagi guru
untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu metode pembelajaran yang dianggap bisa meningkatkan hasil belajar siswa
adalah metode discovery learning.
Baik buruknya pengaruh metode discovery learning akan dikaji dalam bentuk penelitian eksperimen.
Berdasarkan uraian diatas maka, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul; “Pengaruh Metode Discovery
Learning Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas VIII pada Materi Pasar”.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka dapat ditentukan beberapa rumusan masalah pada
penelitian ini sebagai berikut.
1.
Masalah Umum
Masalah
umum yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh metode
discovery learning terhadap hasil
belajar kognitif siswa kelas VIII pada materi pasar.
2.
Sub-sub Masalah
Selain
masalah umum di atas, ada pun sub-sub masalah khusus yang hendak dicapai yakni:
a. Bagaimanakah perbedaan hasil belajar siswa kelas
eksperimen dan siswa kelas kontrol pada pengukuran awal (pretest)?
b. Bagaimanakah perbedaan hasil belajar siswa kelas
eksperimen dan siswa kelas kontrol pada pengukuran akhir (posttest)?
c. Bagaimanakah perbedaan hasil belajar siswa kelas
kontrol pada pengukuran awal (pretest)
dan pengukuran akhir (posttest)?
d. Bagaimanakah perbedaan hasil belajar siswa kelas
eksperimen pada pengukuran awal (pretest)
dan pengukuran akhir (posttest)?
e. Bagaimanakah respon siswa kelas eksperimen
terhadap metode discovery learning?
C. Tujuan
Masalah
Berdasarkan rumusan
masalah, maka yang menjadi tujuan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1.
Tujuan Umum
Tujuan
umum yang hendak dicapai yaitu untuk mengetahui pengaruh metode discovery learning terhadap hasil
belajar kognitif siswa kelas VIII pada materi pasar.
2.
Tujuan Khusus
Ada pun tujuan khusus
pada penelitian ini yakni:
a. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol pada pengukuran awal (pretest).
b. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol pada pengukuran akhir (posttest).
c. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
kelas kontrol pada pengukuran awal (pretest)
dan pengukuran akhir (posttest).
d. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
kelas eksperimen pada pengukuran awal (pretest)
dan pengukuran akhir (posttest).
e. Untuk mengetahui respon siswa kelas eksperimen
terhadap metode discovery learning.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar