Rabu, 08 Oktober 2014

PENJELASAN SINGKAT TENTANG dk/df, UJI VALIDITAS, UJI NORMALITAS, UJI HOMOGENITAS DAN UJI HIPOTESIS



PENJELASAN SINGKAT TENTANG dk/df, UJI VALIDITAS, UJI NORMALITAS, UJI HOMOGENITAS DAN UJI HIPOTESIS

Oleh: Fransiskus Jata
Mauponggo, 08 Oktober 2014


Ada sebagian peneliti pemula khususnya mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhir alias skripsi kebingungan dengan singkatan dk dan df. Ada yang mengatakan bahwa yang benar itu adalah dk bukan df. Sebenarnya dk dan df adalah sama, di mana dk merupakan singkatan dari derajad kebebasan dan df adalah singkatan dari degress of freedom (degree: derajad dan free: bebas).
Selain dk dan df, kebanyakan mahasiwa juga pusing dengan rumus-rumus yang akan digunakan dalam penelitian. Bagi anda yang kebingungan dengan rumus-rumus, berikut ini ada beberapa rumus yang dikemukakan oleh  para ahli:
1.      Pengujian validitas item dapat dihitung dengan menggunakan rumus korelasi pearson product moment. Rumus korelasi product moment terdiri atas dua yakni product moment dengan simpangan dan korelasi product moment dengan angka kasar.
a.       Rumus korelasi product moment dengan simpangan
(Arikunto, 2009: 70)
Keterangan:
       = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
      = Jumlah perkalian x dengan y
        = kuadrat dari x
        = kuadrat dari y
b.      Rumus korelasi product moment dengan angka kasar
(Riduwan, 2011: 98)

Keterangan:
             = Koefisien korelasi
      = Jumlah skor item
       = Jumlah skor total (seluruh item)
          = Jumlah responden
Catatan:
1)      Tabel penolong pada rumus simpangan tidak bisa digunakan pada penghitungan dengan rumus angka kasar, begitupun sebaliknya.
2)      Selain menggunakan kedua rumus tersebut, pengujian validitas item juga dapat dihitung dengan menggunakan komputer program SPSS dan program MS office Excel.

2.      Pengujian normalitas data dapat dihitung dengan menggunakan metode chi-kuadrat (langkah-langkah pengujian normalitas dengan chi-kuadrat dapat dipelajari dalam buku Riduwan. 2011. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta). Alternatif lain untuk menghitung normalitas data yaitu menggunakan komputer program SPSS (menggunakan metode One Sample Kolmogorov Smirnov) dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1)      Buka program SPSS
2)      Klik pada variable view.
3)      Misalnya anda akan menghitung normalitas data tes hasil belajar siswa kelas eksperimen pada pre-test dan post-test. Maka, pada kolom name baris pertama ketik Pretest Eksperimen, kolom name baris kedua ketik Posttest Eksperimen. Pada kolom decimals baris pertama dan kedua pilih 0 jika tidak ada angka dibelakang koma (misalnya angka 70) dan jika terdapat dua angka dibelakang koma maka pilih 2 (misalnya angka 70,56). Selanjutnya pada Measure pilih Scale.
4)      Klik data view
5)      Masukan nilai pre-test dan nilai posttest.
6)      Klik Anallyze, pilih Nonparametric Test, klik 1 Sample K-S...
7)      Masukan variabel Pretest Eksperimen dan Posttest Eksperimen ke dalam Test Variable List dengan cara mengklik tanda panah yang ada.
8)      Klik OK. Tunggu beberapa detik sampai muncul hasil Outputnya.
“Untuk menentukan normalitas cukup membaca pada nilai signifikansi (Asymp. Sig. (2-tailed). Jika signifikansi kurang dari 0,05 maka kesimpulannya data tidak berdistribusi normal. Tetapi jika nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal” (Priyatno, 2012: 39).

3.      Uji homogenitas data dapat dihitung dengan cara membandingkan varian terbesar dan varian terkecil. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
 
(Sugiyono, 2011: 199)

4.      Pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik parametrik yakni dengan uji t-test (jika data berdistribusi normal). Jika sampel berpasangan maka uji t yang akan digunakan adalah sebagai berikut.
t  = 
(Sugiyono, 2011: 197)

Keterangan:
  = Rata-rata sampel 1
  = Rata-rata sampel 2
   = Simpangan baku sampel 1  
   = Simpangan baku sampel 2
  = Varians sampel 1
  = Varians sampel 2
    = Korelasi antara dua sampel
Kriteria pengujian hipotesis:
Jika harga thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika harga thitung > ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

Penjelasan secara terperinci akan dipaparkan pada tulisan yang akan datang..........

Jumat, 30 Mei 2014

Pengaruh Metode Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa


BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, meningkatkan mutu dan relevansi serta efisiensi menejemen pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah pikir, olah rasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksud untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kehidupan. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.
Untuk mewujudkan hal tersebut maka peran serta guru sangatlah penting. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mampu mengorganisasikan proses pembelajaran yang bisa memberdayakan siswa untuk terlibat aktif. Selain itu, guru sebagai pendidik harus mampu dan berupaya menciptakan proses belajar mengajar yang menyenangkan, sebagai motivator seorang guru senantiasa memberikan dorongan dan semangat pada siswa, mengupayakan proses belajar yang baik guna mencapai hasil belajar siswa yang maksimal.
Tinggi rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam individu seperti kecerdasan, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan. Sedangkan faktor eksternal adalah semua faktor yang bersumber dari luar seperti lingkungan. Lingkungan ini terdiri dari tiga yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Selain beberapa faktor di atas, terdapat beberapa hal penting yang turut mempengaruhi kualitas proses pembelajaran diantaranya  adalah cara mengajar guru, metode/model/media dan strategi pembelajaran yang digunakan guru serta interaksi antara guru dan siswa. Guru seharusnya dapat mendesain pembelajaran yang dapat mengakativkan siswa, guru seharusnya banyak berbuat hal-hal baru dalam menyajikan pembelajaran yang dapat membuat perubahan untuk meningkatkan prestasi siswa. Inovasi pembelajaran dapat dilakukan guru melalui pendekatan pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, strategi penyajian, setting kelas untuk memberikan suasana pembelajaran yang lebih kondusif. Bila hal-hal tersebut dilaksanakan maka akan dapat meningkatkan hasil belajar bagi siswa.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam proses pembelajaran guru sering mengalami berbagai hambatan yang berdampak pada rendahnya hasil belajar kognitif siswa. Berdasarkan pada hasil pra observasi, diketahui bahwa salah satu hambatan yang terjadi adalah kesulitan memberdayakan siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Penggunaan media/model/metode/strategi pembelajaran menjadi salah solusi bagi guru untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu metode pembelajaran yang dianggap bisa meningkatkan hasil belajar siswa adalah metode discovery learning.
Baik buruknya pengaruh metode discovery learning akan dikaji dalam bentuk penelitian eksperimen. Berdasarkan uraian diatas maka, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul; “Pengaruh Metode Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas VIII pada Materi Pasar”.

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditentukan beberapa rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut.
1.        Masalah Umum
Masalah umum yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh metode discovery learning terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas VIII pada materi pasar.
2.      Sub-sub Masalah
Selain masalah umum di atas, ada pun sub-sub masalah khusus yang hendak dicapai yakni:
a.       Bagaimanakah perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol pada pengukuran awal (pretest)?
b.      Bagaimanakah perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol pada pengukuran akhir (posttest)?
c.       Bagaimanakah perbedaan hasil belajar siswa kelas kontrol pada pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (posttest)?
d.      Bagaimanakah perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen pada pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (posttest)?
e.       Bagaimanakah respon siswa kelas eksperimen terhadap metode discovery learning?

C.  Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.        Tujuan Umum
Tujuan umum yang hendak dicapai yaitu untuk mengetahui pengaruh metode discovery learning terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas VIII pada materi pasar.
2.        Tujuan Khusus
Ada pun tujuan khusus pada penelitian ini yakni:
a.    Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol pada pengukuran awal (pretest).
b.     Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol pada pengukuran akhir (posttest).
c.  Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas kontrol pada pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (posttest).
d.      Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen pada pengukuran awal (pretest) dan pengukuran akhir (posttest).
e.       Untuk mengetahui respon siswa kelas eksperimen terhadap metode discovery learning.